Naskah Terbaik: Tell Our atau Ndog?

Naskah Pilihan tanggal : 23-11-10


Who is the most powerful egg? Salt egg. Why? Because it has a tatoo on its body. You can find this joke only in Saint Agnes� moving wall magazine. Feel curious? Just come and see, and you�ll get a lot of info about eggs in it! Only at AHA Deteksi-Con 2k10! TELUR apa yang paling sangar? Telur asin. Karena telur asin punya �tato� di tubuhnya alias stampel produsen. Membaca joke itu saya kagok. Spontanitas saya tertawa. Joke itu terselip di mading gerak SMA Santa Agnes Surabaya yang memiliki judul Tell Our Ndog. �Coba diperhatiin, deh. �Tell Our Ndog� kalo dibaca tanpa pelafalan yang bener, jadinya bakalan Telor Ndog. Lucu kan? Hehe,� Gabriel Jusuf, 16, salah satu anggota tim mading gerak Stag -julukan SMA Santa Agnes Surabaya- menjelaskan maksud dari nama Tell Our Ndog. Mading yang masa pembuatannya memakan waktu 1 bulan lebih itu menceritakan tentang berbagai macam jenis telur. Mulai telur-telur yang umum seperti telur ayam, telur ikan, dan telur bebek, sampai telur capung, telur ubur-ubur, telur platipus, dan masih banyak lagi. �Kita mengambil tema telur karena walaupun telur itu ada banyak macamnya, tapi yang dikenal sama temen-temen kebanyakan cuma telur ayam dan telur bebek. Jadi kita ingin memberikan pengetahuan lebih tentang macam-macam telur yang ada di kehidupan kita ini. Misalnya aja bintang laut. Berapa banyak sih temen-temen yang tahu kalau bintang laut itu sebenarnya bertelur? Jarang kan?� ujar Gabriel sambil tersenyum. Di mading gerak milik Stag, kita bisa melihat sebuah telur raksasa �berdiri� tegak dan Si Detty di sebelahnya. Telur raksasa itu perlahan-lahan akan �menetas�, dan baby Det akan muncul sambil membawa kain bertuliskan AHA. �Jadi maksudnya si Detty ini induknya, terus ini telurnya Detty. Si Det yang ada di dalem telur itu anaknya Detty. Hehehe,� ujar Gabriel sambil menunjuk ke arah Detty dan baby Det. Gabriel mengaku, membuat baby Det �muncul ke dunia� dari dalam cangkang merupakan pekerjaan yang gampang-gampang susah. �Sebenarnya bikin Si Det muncul ke atas itu gampang. Utak atik sedikit sudah jadi. Tapi� yang susah itu merakit bagian di dalam cangkang telur. Tempatnya kan kecil, jadi agak susah untuk mengatur bagian dalamnya,� jelas Gabriel. Spontan saya mengintip ke dalam cangkang telur Si Det, dan memang ruang yang ada sangat kecil. �Tapi syukurlah akhirnya bisa selesai. Hehehe.� Bila diperhatikan lebih detail, ternyata cangkang telur Si Det itu dilapisi dengan kulit telur yang asli. Ada dua macam kulit telur yang dipakai, yaitu telur ayam lokal dan telur puyuh. �Wah, kalau jumlahnya pasti banyak banget deh. Tapi kita nggak tahu berapa jumlah pastinya, karena kita minta kulit telur yang dibuang sama pengelola dapur asrama SMA Santa Agnes. Jadi kita terima dalam bentuk pecahan-pecahan kulit telurnya saja. Kebetulan salah satu anggota tim mading kita ada yang tinggal di asrama,� jawab Gabriel ketika saya menanyakan berapa banyak jumlah telur yang dipakai. Setelah puas bertanya-tanya, akhirnya saya menyudahi sesi wawancara dengan Gabriel. Namun sebelum saya meninggalkan mading gerak milik Stag, Gabriel menanyai saya dengan sebuah joke yang ada di mading geraknya. Rupanya, joke yang masih ada kaitannya dengan Si Telur Asin yang Sangar. �Telur asin takut sama siapa, hayoo?� tanyanya. Saya bingung menjawabnya. Takut dengan manusia kah? �Bukan. Telur asin takut sama telur puyuh. Soalnya tatonya lebih banyak.� Mau tak mau saya tertawa lagi. Anak-anak Det-Con memang kreatif!

by : Helene Lydia Egaputri - SMA St. Louis 1 Surabaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BRACINI ITALY [BRAND REVIEW] : "Merk Lokal Tampilan Internasional"

Deteksi Model 2k10:“Belajar Dari Teman”

Softlens X2 Sanso - Cappucino [Review by Mi]