Inovasi Terbaru, Optimis Jadi Jawara.

Today (21/11) is the opening of the exhibition AHA Mading On The Spot and League Deteksi Custom Shoes. A lot of creation of the students here in Jawa Timur was on display. Just like the creation of SMA Gloria Surabaya. They really creative to made their shoes being the new inovative of League Deteksi Custom Shoes. Unpredictable, their shoes that really ordinary from the outlook, actually could open and close if we rotate the lever



Photo by: Desi Rarasati -SMAN 8 Surabaya-

Hari ini (21/11) merupakan pembukaan pameran AHA Mading On The Spot dan League Deteksi Custom Shoes yang semuanya telah dikerjakan mulai tanggal 19 lalu. Puluhan karya mading dari SMP-SMP se-Jawa Timur pun dipamerkan dengan tema ‘Make People Laugh’. Begitupun dengan League Deteksi Custom Shoes.

Meskipun telah melewati hari ke-3 pembukaan Det-Con 2k10 yang jatuh pada tanggal 19 lalu, SSCC Supermall Pakuwon Indah siang itu masih dipadati oleh para pengunjung Det-Con 2k10. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa dan lansia pun terlihat datang meramaikan event yang telah memasuki tahun ke-9 ini. Sejak diadakan pada tahun 2002 dengan nama Deteksi Mading Championship, event ini memang tidak pernah sepi peminat. Tidak hanya di Surabaya, kota-kota di luar Surabaya seperti Gresik, Lamongan, Jember, Kediri, dan Pasuruan pun turut berpartisipasi dalam event ini.

Siang itu, puluhan sepatu yang telah dimodifikasi oleh 2 pelajar dari masing-masing SMA se-Jawa Timur telah dipamerkan. Dengan tema ‘Make People Laugh’, banyak sepatu yang dibuat menyerupai orang-orangan, badut dan Mr. Bean. Seperti SMA ITP Surabaya yang karyanya diberi judul ‘Det Clown’. Mereka membuat sepatu League putih menjadi muka badut yang giginya tinggal 2. Begitupun dengan SMK PGRI Gresik yang membuat sepatu mereka menjadi Mr. Bean dan mobil hijaunya. Inovasi terbaru didapat oleh SMA Gloria yang karyanya diberi judul “Det in The Box”. Meskipun dari luar terlihat biasa, namun sekolah ini berhasil membuat inovasi terbaru dari League Deteksi Custom Shoes dengan membuat karya mereka bergerak. Dengan alat manual yang didapat dari roll-on, mereka dapat membuat sebuah karya yang lain daripada yang lain. Mereka membuat sepatu menjadi bentuk ‘Det’ yang berwarna-warni dan diletakkan dalam box yang bisa terbuka dan tertutup apabila kita memutar tuasnya di bagian atas.

Meskipun terdapat cacat disana-sini, seperti pada bagian penutup tuas yang tidak tertutup semuanya sehingga terlihat bagian dalamnya, namun karya ini masih terlihat spesial dan menarik karena bentuknya yang unik, beserta pilihan warnanya yang catchy. Menurut Richard Wijaya, karyanya ini patut menjadi jawara karena mereka telah berhasil membuat inovasi baru yang berbeda dari karya-karya sekolah lain. Meskipun begitu, pelajar kelas 3 SMA Gloria ini juga mengakui kekurangan-kekurangan pada karyanya. “Maaf, memang banyak yang kurang-kurang. Tapi kami optimis jadi jawara,” ujarnya sembari tersenyum.

21 November 2010
By: Noni Sofiamira – SMAN8Surabaya-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BRACINI ITALY [BRAND REVIEW] : "Merk Lokal Tampilan Internasional"

Deteksi Model 2k10:“Belajar Dari Teman”

Softlens X2 Sanso - Cappucino [Review by Mi]