Deteksi Model 2k10:“Belajar Dari Teman”

Det-Con 2k10 finally reach the top. Hundreds of hih school girls in East Java who sign up for the Red-A Deteksi Model Competition, 20 finalists were ultimately selected in action las night in front of five judges and audiences who come from various backgrounds, including Mam Risma, Mayor Of Surabaya. Though the event was hosted by Indra Bekti and Fitri Tropica is a bit later than the specified schedule. But, once Inbek and Fitrop, appeared on stage, all went to be happy and forget that they had seen whack

Deteksi-Con 2k10 akhirnya sampai pada puncaknya. Dari ratusan siswi SMA-SMA se-Jawa Timur yang mendaftar untuk Red-A Deteksi Model Competition ini, akhirnya terpilihlah 20 finalis yang tadi malam beraksi di depan 5 juri dan para penontron yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk Ibu Risma, wali kota Kota Surabaya. Acara yang dibawakan oleh Indra Bekti dan Fitri Tropica itu pun sedikit molor dari jadwal y7ang ditentukan. Tapi, begitu Inbek dan Fitrop, muncul di panggung, semua langsung ceria dan melupakan kantuk yang sedari tadi terlihat mendera para penonton.

Ke-20 finalis itu akhirnya disisihkan kembali menjadi 10 setelah mereka unjukn gigi dalam hal public speaking. Satu per satu, mereka ber-public speaking menceritakan tentang sekolah mereka. Ada yang memilih untuk berbahasa inggris, tapi tak sedikit pula yang memilih untuk berbahasa indonesia. Rata-rata dari mereka menceritakan tentang nyamannya mereka di lingkungan sekolah dengan guru-guru serta teman-teman yang sudah seperti keluarga kedua mereka.

Dan dari 10 finalis tersebut, mereka disisihkan kembali menjadi 5 setelah melalui sesi pertanyaan yang dibuat oleh ke-20 finalis sesama model. Luthya Sury Wijaya yang merupakan siswi dari SMA Untung Suropati Sidoarjo menjawab dengan sangat baik dalam pertanyaan yang menyuruhnya melambangakan dirinya dalam suatu benda. Ia pun menjawab bahwa dirinya ingin menjadi panah. “Karena panah itu akan berhenti pada satu titik dan selalu mempunyai tujuan”, jelas gadis berumur 16 tahun ini. Begitupun dengan peserta nomor 18, Maria Cordella yang mengutarakan opininya mengenai homeschooling. “Menurut saya homeschooling itu sangatlah tidak efisien. Karena, dengan sekolah kitya bisa mendapat pengalaman dan tentunya bisa bersosialisasi yang juga penting bagi kehidupan. Lalu bagaimana kita bisa bersosialisasi dengan homeschooling?”, jawab siswi asal SMA Santo Albertus Malang itu yang langsung disambut oleh tepuk tangan meriah dari para penonton. Lalu, ada juga Kezia Delarosa dari SMA Margie Surabaya, Tania Putri dari SMAN 4 Surabaya, dan Diajeng Asbarini dari SMA Khadijah Surabaya yang juga tak kalah bagusnya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman mereka itu.

Selain Indra Bekti dan Fitri Tropica, acara ini dimeriahkan pula oleh Vierra dan Andra and the Backbone yang tampil membawakan beberapa lagu andalan mereka. Vierra yang tampil membawakan 8 lagu andalan mereka berhasil membawa penonton bernyanyi bersama mereka meskipun ada beberapa lagu yang belum begitu booming. Widy juga sangat aktif dalam mengajak audience bernyanyi bersama mereka. Dalam balutan baju dan rok balet berwarna hitam, Widyu tampil enerjik dengan berlari kesana-kemari. Ia juga terlihat lebih cantik dengan rambutnya yang tergerai dengan hiasan bando hitam di kepalanya. Sedangkanj Kevin dan Raka tampil sntai dengan printed T-Shirt serta jins. Berbeda dengan Tryan yang hanya memakai singlet hitam. Lagu Jadi Apa Yang Kuinginkan, Seandainya, Terbang, dan Rasa Ini pun lengkap dinyanyikan oleh Vierra di show pertama. Di show kedua mereka kembali mengguncang SSCC dengan lagu macam Dengarkan Curhatku, Bintang, Perih, dan Bersamamu. Widy juga menunjukkan kemampuannya yang bisa scream dalam lagu Perih.Meskipun kurang aktif di panggung sisi kanan, mereka cukup memberi kesan yang sangat memuaskan dalam penampilan mereka kali ini.


Lanjut ke 5 besar, mereka kembali mengalami penyisihan setelah menjawab pertanyaan dari para juri. Diajeng Asbarin yang fansnya paling banyak ini pun, kebagian pertanyaan dari Azrul Ananda, yang bertanya tentang film apakah yang memberi inspirasi baginya. Ia pun menjawab dengan mantap, “Ketika Cinta Bertasbih. Karena disitu diajarkan tentang seorang wanita yang muslimah, wanita yang taat pada suaminya, dan seorang wanita yang patuh kepada kedua orang-tuanya”. Namun sayang, jawaban itu tak mampu membawa satu-satunya finalis berkerudung ini untuk maju ke 3 besar. Posisi itu pun diisi oleh Luthya, Kezia dan Tania.

Tak lama Andra and the Backbone pun tampil membawa 9 hits mereka.Deddi, sang vokalis pun sempat berkomentar mengenai para penonton yang kebanyakan cewek. “Wah, jujur baru pertama nih Andra konser dengan banyak cewek yang nonton. Soalnya Biasanya cowok semua tuh”, ujarnya. “Ini baru pertama juga nih Andra konser dengan kamera SLR yang segini banmyaknya. Hebat deh buat para jurnalis”, sambung vokalis yang memakai baju kotak-kotak merah-hitam itu.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Penentuan 3 besar pun segera dimulai. Dalam babak ini, ke-3 finalis disuruh menjawaqb pertanyaan yang sama dari juri. Pertanyaan itu adalah, “Kalu boleh memilih, apakah anda ingin menjadi wanita yang pintar, wanita kaya atau wanita cantik?”. Dan meskipun mereka mempunyai jawaban yang sama, tapi merewka mempunyai opini yang berbeda tapi sama bagusnya. “Sebenarnya, saya ingin menjadi ketiga-tiganya. Tetapi dari itu semua saya simpulkan bahwa, saya cantik karena kepintaran saya, saya kaya karena kepintaran saya, dan saya pintar karena memang saya pintar. Jadi saya memilih pintar”, ujar finalis nomor 19, Luthya Sury Wijaya. Sedangkan Kezia Delarosa berpendapat, “Saya akan memilih pintar. Karena dengan kepintaran, seseorang akan dapat mencerminkan kalau saya cantik luar-dalam”. Dan Tania Putri pun juga menjawab pintar. “Saya akan memilih pintar, karena wanita pintar akan mencari tahu bagaimana jika menjadi cantik dan bagaimana menjadi kaya”.

Luthya Sury Widjaja

Dengan jawaban yang sperti itu, cukup sulit bagi juri untuk menentukan first place, second place, dan third place. Sampai akhirnya pilihan first place pun akhirnya jatuh ke tangan Tania Putri Dewanti dari SMAN4 Surabaya. Disusul dengan Luthya Sury di second place, dan Kezia Delarosa di third place. Sedangklan penghargaan lainnya berhasil didapat oleh Maria Cordella dalam model persahabatan, Natasha Ardelia dalam best catwalk, dan Christine Harijanto serta Flavia Celly dalam model favorit versi sms.

Pemenang first place pun mendapat homestay 2 minggu ke Geelong Australia, dimana mereka tidak hanya belajar akademis, tapi juga non akademis. Tania sendiri yang mengaku agak susah dalam public speaking, mengemukakan perasaannya terhadap kemenangannya kali ini. “Bener-bener nggak nyangka banget, karna aku sebelumnya nggak bisa ngomong didepen orang banyak kayak gini. Aku sempet jagoin Kezia juga, karna dia ngomongnya lancar banget. Dia juga bisa menempatkan dirinya seperti apa. Tapi dari sana saya belajar dari Kezia”.

Tania Putri Dewanti

28 November 2010
By: Noni A Sofiamira – SMAN 8 Surabaya-
Photo by: Desi Rarasati -SMAN 8 Surabaya-
Almaz Faris Atsiruddin -SMPN 39 Surabaya-